Nasseri, 18 Tahun Tinggal di Airport
Mungkin anda sudah pernah menonton film 'The Terminal' yang diperankan oleh Tom Hanks (Viktor Navorski) dan Catherine Zeta-Jones (Amelia Warren).
Singkat cerita, Viktor Navorski seorang warga negara (fiksi) Krakozhia tiba di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy di New York City, kebetulan selama penerbangan, negaranya sedang terjadi peperangan, maka passport Viktor di tolak dan dia dianggap tidak mempunyai negara pada saat itu. Hingga 9 bulan berikutnya, Viktor terpaksa tinggal di bangunan terminal, karena tidak diperbolehkan menginjakkan kakinya di Amerika Serikat ataupun pulang ke negaranya.
Film The Terminal diangkat dari kisah nyata kehidupan Mehran Karimi Nasseri atau Sir, Alfred Mehran. Dia adalah pengungsi Iran yang tinggal di Charles de Gaulle Airport di Paris, semenjak 8 Agustus 1988 hingga tahun 2006 ketika ia masuk rumah sakit karena alasan yang belum jelas.
Nasseri diusir dari Iran setelah melakukan protes terhadap Shah (Mohammad Reza Pahlavi). Kemudian dia menerima status "pengungsi" dari United Nations High Commission for refugees di Belgia, dimana dia memiliki ijin sebagai warga negara Eropa. Nasseri akhirnya memutuskan untuk menetap di Inggris, tapi dalam perjalan kesana, tasnya yang berisi dokumen tentang dirinya telah dicuri di Paris. Sebenarnya dia sempat terbang sampai di Heathrow, namun sesampainya di sana, saat pemeriksaan dia tidak bisa menunjukkan dokumen dirinya. Akhirnya oleh pejabat setempat dia dikembalikan ke Charles de Gaulle Airport. Nasseri tak dapat membuktikan identiasnya atau status pengungsinya kepada pejabat Perancis dan dari sinilah Nasseri mulai tinggal di Charles de Gaulle Airport selama 18 tahun.
Nasseri tinggal di aula keberangkatan, di butik bundar dan tempat makan di lantai bawah. Sebenarnya, dia bisa saja ke luar terminal setiap saat, walaupun kebanyakan petugas di sana mengenalnya. Dia bebas ke mana saja, atau menyelinap tak terlihat orang. Tapi dia sepertinya tidak melakukan itu. Nasseri tetap setia di terminal keberangkatan. Ia bersikap baik dan berbicara dengan siapa saja. Dengan tampilan troli dan tas dipundaknya, ia seperti seorang traveler. Karena penampilannya yang baik maka orang tidak mengabaikannya atau menganggapnya tunawisma.
Singkat cerita, Viktor Navorski seorang warga negara (fiksi) Krakozhia tiba di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy di New York City, kebetulan selama penerbangan, negaranya sedang terjadi peperangan, maka passport Viktor di tolak dan dia dianggap tidak mempunyai negara pada saat itu. Hingga 9 bulan berikutnya, Viktor terpaksa tinggal di bangunan terminal, karena tidak diperbolehkan menginjakkan kakinya di Amerika Serikat ataupun pulang ke negaranya.
Film The Terminal diangkat dari kisah nyata kehidupan Mehran Karimi Nasseri atau Sir, Alfred Mehran. Dia adalah pengungsi Iran yang tinggal di Charles de Gaulle Airport di Paris, semenjak 8 Agustus 1988 hingga tahun 2006 ketika ia masuk rumah sakit karena alasan yang belum jelas.
Nasseri diusir dari Iran setelah melakukan protes terhadap Shah (Mohammad Reza Pahlavi). Kemudian dia menerima status "pengungsi" dari United Nations High Commission for refugees di Belgia, dimana dia memiliki ijin sebagai warga negara Eropa. Nasseri akhirnya memutuskan untuk menetap di Inggris, tapi dalam perjalan kesana, tasnya yang berisi dokumen tentang dirinya telah dicuri di Paris. Sebenarnya dia sempat terbang sampai di Heathrow, namun sesampainya di sana, saat pemeriksaan dia tidak bisa menunjukkan dokumen dirinya. Akhirnya oleh pejabat setempat dia dikembalikan ke Charles de Gaulle Airport. Nasseri tak dapat membuktikan identiasnya atau status pengungsinya kepada pejabat Perancis dan dari sinilah Nasseri mulai tinggal di Charles de Gaulle Airport selama 18 tahun.
Nasseri tinggal di aula keberangkatan, di butik bundar dan tempat makan di lantai bawah. Sebenarnya, dia bisa saja ke luar terminal setiap saat, walaupun kebanyakan petugas di sana mengenalnya. Dia bebas ke mana saja, atau menyelinap tak terlihat orang. Tapi dia sepertinya tidak melakukan itu. Nasseri tetap setia di terminal keberangkatan. Ia bersikap baik dan berbicara dengan siapa saja. Dengan tampilan troli dan tas dipundaknya, ia seperti seorang traveler. Karena penampilannya yang baik maka orang tidak mengabaikannya atau menganggapnya tunawisma.
0 komentar:
Posting Komentar